بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِِ

Serba Serbi Kunjungan Sadr Anshar Ke Jabar 10 – Hari ke-1

Ditulis oleh :

Jabar 9 dan 10 adalah wilayah yang  terakhir dikunjungi PPMA dalam rangka  Pembekalan Wilayah. Sadr ansharullah  disela-sela padatnya waktu, menjadwalkan  Pembekalan Pengurus Wilayah dan MC  pada Minggu, 19 Maret 2023, yang  kebetulan pada hari Sabtunya merupakan  jadwal Rapat PPMA. Malam hari sekitar pk.  20.00, setelah selesai Rapat PPMA, Sadr  bersama Tim yang terdiri Qaid Umumi,  Qaid Itsar, Qaid Maal, DQ SAN berangkat  dari Kantor PPMA menuju Manislor.  Sementara di kantor PPMA masih ada  beberapa anggota PPMA yang menginap,  karena esok harinya kebetulan ada  moment olah raga bersepeda yang  dikemas dalam even “Kopeah Is Back”. 

Pada pk. 24.06 kami sampai di  Mesjid An Nur Manislor. Di depan gerbang  sudah berkumpul beberapa anshar yang  menyambut kedatangan kami. Setelah  bersalaman dengan mereka, kami  dipersilahkan memasuki Guest House.  Setelah ngobrol-ngobrol sekitar satu jam,  kami beristirahat di kamar yang telah  disediakan. 

HARI PERTAMA – Tanggal 19 Maret  2023 : 

Pagi hari, setelah shalat Subuh dan  mendengarkan Daras Subuh yang  disampaikan Mubda jabar 10, kami  bersiap-siap untuk mengikuti acara Olah  Raga Bersepeda, yang merupakan  rangkaian lounching Kopeah Is Back. Ada  sekitar 30 anshar sudah siap untuk  berpartisipasi dalam acara Gowes tersebut.  Setelah dibuka oleh sadr dan do’a oleh  

Mubda jabar 10, Sadr bersama sekitar 30  anshar memulai perjalanan bersepeda  menuju kaki Gunung Ciremai. 

Sebelum melanjutkan perjalanan  Gowes ke jalan yang menanjak di kaki  gunung Ciremai, kami mampir dulu ke  lokas i pengolahan sampah yang  diprakarsai oleh seorang anshar serba bisa  bernama bapak Madi dan disupport oleh  pa Rusdi yang kebetulan sebagai kepala  Desa Manislor. Penemuan beliau sangat  luar biasa; dari sampah yang dibawa dari  rumah, dapat dipilah langsung oleh mesin  ciptaannya dalam keadaan bersih. 

Sampah plastic diolah lagi menjadi  bahan bakar minyak. Pa Madi membuat mesin pemilah sampah di bengkel beliau  sendiri yang terletak tidak jauh dari masjid  An Nur Manislor. Apabila mesin ciptaan  beliau disosialisasikan dan dimanfaatkan  untuk pengolahan sampah, sepertinya  dapat memberikan solusi terhadap  permasalahan sampah di negara kita ini.

Setelah selesai  meninjaulokasi pengolahan sampah,  semua peserta gowes kembali melanjutkan  perjalanan bergowes. Tack jalan yang dilalui awalnya cukup  menanjak sehingga cukup menguras tenaga dan menyulitkan para pemula  Gowes. Bahkan Qaid Maal (Syaiful  Barmawi) yang Shaft Dom juga karena  tidak terbiasa berGowes, terpaksa harus  menuntun sepedahnya menuju tanjakan  terakhir pertigaan desa Peusing. Namun  yang luar biasa adalah pa Sadr….  walaupun beliau sudah lama tidak  berolahraga sepeda, tapi beliau mampu  meng-gowes sepedahnya sampai di  tanjakan terakhir.  

Disana kami beristirahat sejenak  sekedar melepas lelah setelah melewati  tanjakan, karena kemudian jalan yang  akan dilewati adalah menurun. 

Melanjutkan perjalanan bergowes,  tidak terlalu menguras tenaga, karena  jalanan menurun. Kami sempat mampir ke  

rumah mubayyin baru (bapak Haji Edi) di  kampung Bandorasa yang kebetulan  dilewati track bersepeda. Sekitar 10 menit  kami bersilaturahmi dengan beliau,  kemudian melanjutkan perjalanan ke  tempat mubayin baru lainnya bernama  bapak Maleo yang kebetulan berjualan  baso di Alun-alur Galeri Linggar Jati.  Setelah mencicipi baso bapak Maleo (beli  tentunya), Sadr dan Tim melanjutkan  perjalanan pulang, sementara sebagian  besar Goweser menikmati tempat hiburan  tersebut sambil bersilaturahmi dengan pa  Maleo.  

Sampai di Mesjid An Nur, sekitar jam  delapan. Alhamdulillah walaupun lumayan  menguras tenaga dan badan pegal-pegal,  tetapi cukup puas dengan perjalanan ini.

Masih ada waktu sekitar 1 jam untuk  bersiap-siap ke acara berikutnya, yaitu  Pembekalan pengurus wilayah dan MC  Jabar 9 dan 10. Kami mandi dan sarapan  pagi, kemudian menuju ke lantai atas  Me s j id An Nur, dimana k egiatan  pembekalan akan dilaksanakan. 

Acara berjalan dengan lancar dan  para peserta cukup antusias mengikuti  acara demi acara. Walaupun acara baru  selesai pk. 16.40 karena banyak materi  yang perlu disampaikan oleh Sadr untuk  menggugah gairat para anshar. Satu kata  kunci yang disampaikan oleh Sadr (yang  sebelumnya pun di deras subuh telah  disampaikan pula oleh pa Mubda Jabar 10 ) bahwa patokan usia para anshar adalah 120 tahun (sebagaimana usia nabi Isa as.),  jadi tidak ada alasan bagi para anshar  yang telah berusia 70 atau 80 tahun untuk  merasa tua. Masih cukup waktu untuk  mencapai 120 tahun, oleh karenanya harus  tetap bersemangat dan optimal dalam  melakukan penghidmatan dalam jemaat  ini. Seorang peserta anshar berusia 84  tahun berseloroh kepada pa Sadr, beliau  katakan “setelah mendengar penuturan pa  sadr, saya jadi semangat lagi, karena jatah  usia saya masih banyak. Insyaa Allah saya  akan ber semangat kembali untuk  berkhidmat di jemaat.” 

Setelah selesai acara, kami  beristirahat. Cukup penat rasanya setelah  menjalani aktitas seharian. Masih ada satu  agenda lagi yang harus dilakukan besok  hari, yaitu mengunjungi beberapa lokasi  para wira-usahawan anshar di sekitar  Manislor. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Artikel lain