Pagi hari setelah shalat Subuh, kami bersiap-siap untuk pergi ke pemandian air panas, sekedar merelaksasi tubuh yang cukup penat dan pegal-pegal setelah bergowes kemarin. Di pemandian kami berendam beberapa lama, lumayan lah untuk mengembalikan kondisi yang penat, sehingga diharapkan untuk melakukan aktitas hari ini akan dimulai dengan kondisi yang t. Pada sekitar jam delapan kami bergegas kembali ke Guest House untuk bersiap-siap melakukan kunjungan
kerja ke beberapa lokasi yang telah dijadwalkan oleh Naib Nazim Umumi Jabar 10 (Bapak Dudung).
Lokasi Pertama yang dikunjungi adalah Pemakaman Musian. Sadr dan Tim melakukan do’a bersama dipemakaman. Kemudian kami mampir ke warung pa Edos yang berlokasi tepat di depan pemakaman. Beliau membuka usaha warung nasi dan lain-lain bahkan menerima pesanan untuk acara-acara pertemuan. Beliau adalah salah satu aktis Gowes yang sudah cukup handal. Penampilan beliau yang humoris dan ceria membuat kami betah untuk ngobrol-ngobrol di warung beliau, apalagi segelas air jahe hangat menemani obrolan kami. Namun sayang, waktu dibatasi hanya 20 menit saja, karena pengatur acara segera mengarahkan kami untuk berkunjung ke lokasi berikutnya.
Lokasi kedua yang kami kunjungi adalah lokasi dibangunnya Mandrasah yang terletak di belakang mesjid Al Hikmah tidak jauh dari pemakaman musian. Sebuah lahan yang cukup berada di sekitar rumah para anggota, dan ada tempat latihan Tenis Meja. Setelah ngobrol-ngobrol sekitar 10 menit dan berdo’a bersama dipimpin oleh pa Mubda Jabar-10, kami melanjutkan ke lokasi berikutnya.
Lokasi berikutnya yang dikunjungi adalah kelompok Al Jihad, tempat budidaya Jamur milik bapak Dadan. Beliau membuka Budidaya Jamur dibilang cukup sukses, lahan yang cukup luas beliau jadikan saung budidaya jamur yang terdiri dari ribuan kantong bibit jamur. Beliau bukan saja pembudidaya jamur, tetapi ahli dalam meracik pupuk organic. Beliau memiliki beberapa formula untuk pupuk, dari mulai pupuk penyubur tanah, pupuk penyubur pohon (akar, daun dan buah), bahkan obat hama penyakit seperti buah tomat atau cabe rawit yang membusuk pun beliau punya. Dan beliau sudah membuktikan bahwa p u p u k o r g a n i c b e l i a u d a p a t menghasilkan tanaman yang jauh lebih baik dibandingkan pupuk yang ada sekarang. Ketika diminta untuk memberikan pelatihan pada para petani kita, beliau menyanggupinya. Insyaa Allah Qaid Itsar akan menyusun rencana Pelatihan bagi para petani anshar yang berminat untuk menggali ilmu pa Dadan di bidang pembuatan pupuk organic. d. Selanjutnya Sadr dan Tim diajak ke lokasi Pusat Kuliner bapak Madi.
Kuliner yang dikelola oleh istri beliau dalam naungan KWT Barokah (Kelompok Wanita Tani), terdiri dari olahan kripik singkong, ubi ungu dan combring (kalo orang Manislor menyebutnya Gemblong), juga roti dan kue bolu keren. Rasa roti dan kue bolunya juga “maknyos” dan cemilan cemilan lainnya. Kami dapat melihat langsung cara pengolahannya, bahkan pa Iman Qaid It sar penasaran mencobacara mencetak “combring”….. tapi ternyata tidak semulus yang dilakukan oleh para ibu LI KWT yang sudah biasa mencetak combring tersebut.
Belum sempat duduk-duduk, kami keburu ditarik oleh pa Ketua Manislor dan pa Taryono yang merupakan pengusaha Tahu Goreng, untuk mengunjungi tempat usahanya. Beliau cepat-cepat mengajak kami ke lokasi usahanya supaya bisa langsung mencicipi tahu goreng panas. Akhirnya kami tinggalkan dulu lokasi kuliner milik pa Madi untuk mengunjungi lokasi pembuatan tahu milik pa Taryono. Benar saja, setibanya di lokasi usaha tahu goreng, kami langsung
disuguhi tahu panas dan cabe rawit untuk menyantapnya langsung di depan penggorengan. Menikmati tahu goreng milik seorang sekretaris Tabligh Manislor yang sudah digelutinya beberapa tahun ini, sungguh luar biasa…. Lagi-lagi “Maknyos dan pedas mantap”. Di tempat usaha tahu goreng kami hanya sekitar 10 menit, setelah puas mencicipi tahu goring panas, kami kembali lagi ke pusat kuliner bapak Madi, melanjutkan kegiatan tadi yang tertunda, yaitu menikmati combring, roti dan kue bolu ditambah air jeruk segar, bahkan setelah itu langsung disuguhi makan, karena kebetulan pas tiba waktu makan siang.
Setelah ngobrol cukup lama, tiba lah saatnya adzan dhuhur. Kami bergegas menuju masjid di salah satu ranting Manislor yang letaknya tidak jauh dari rumah pa Madi, masjid Al Barokah. Selesai shalat dhuhur dan do’a bersama, kami langsung berpamitan menuju mobil untuk bersiap-siap kembali ke Parung. Di mobil ternyata sudah banyak oleh-oleh dari kuliner KWT Barokah (pa Madi).
Luar biasa para anggota Manislor, keramahan dan pelayanan terhadap para tamu bukan hanya cerita. Dari sejak kemarin kami datang, sampai m e n j e l a n g k e m b a l i p u l a n g , pelayanannya maksimal dan luar biasa. Semoga keadaan seperti ini terus dipertahankan. Manislor memang Luar Biasa.
Kami berangkat pulang dari masjid An Nur Manislor sekitar pk. 14.00. Tadinya kami berencana mampir ke Majalengka, tetapi karena cuaca buruk dan hujan besar, maka kami memutuskan untuk memasuki Tol melalui gerbang Palimanan. Perjalanan
cukup lambat, karena diperjalanan turun hujan, bahkan di Tol Cipali hujan sangat besar, sehingga laju mobil tidak bisa kencang. Alhamdulillah kami tiba di kampus Mubarak Kemang pada jam delapan malam [Adhiat].





