بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِِ

RAMADHAN & PENGORBANAN

Seri 25 - Pengorbanan di jalan Allah

Ditulis oleh :

Hadhrat Khalifatul Masih IV (rh.) bersabda:
_”… Sungguh sangat aneh bahwa meskipun kita disebut Ahmadiyah dan telah berbai’at di tangan Al-Masih yang dijanjikan (a.s.), dan kita menyatakan bahwa kita akan selalu mendahulukan keimanan kita di atas segala urusan duniawi, dan kita telah berjanji bahwa kita akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan Islam dari segala kesulitannya, bahkan jika kita harus mengorbankan nyawa kita untuk tujuan ini, terlepas dari semua itu, kita menyaksikan bahwa hanya ada segelintir saja anggota Jemaat yang memikul beban yang seharusnya dipikul oleh jutaan orang. Dan tidak ada yang menyadari hal ini, dan tidak ada yang peduli. Tidak ada rasa simpati atau rasa bersalah pada diri sendiri bahwa kita pun merupakan bagian dari Jemaat ini, kita pun telah mengikrarkan bai’at, kita pun diliputi oleh kebajikan Al-Masih Al-Mau’ud (a.s.) yang telah membuat kita menikmati kenikmatan hakiki Islam. Kita seolah hanya berdiri di sana seperti orang yang berada di tepi pantai melihat kapal tenggelam, namun hatinya tidak tergerak sedikit pun …

… Oleh karena itu, simpati manusia menuntut agar orang-orang semacam ini juga diikutsertakan. Kalian semua yang menghadiri khutbah ini harus tergerak dan menyebarkan pesan ini di lingkungan kalian. Katakanlah kepada mereka yang lemah dan takut ber-infaq di jalan Allah bahwa kalian telah merampas kebajikan dan nikmat Allah. Kalian bahkan merampas dunia yang kalian perjuangkan. Harta kalian niscaya akan berkurang, kalian tidak akan melihat kebahagiaan anak-anak kalian. Di depan mata kalian, kesenangan kalian akan lenyap dan kesedihan serta kekhawatiran akan menempati tempat di hati kalian. Inilah takdir para Ahmadi yang menjauh dari Ahmadiyah. Inilah yang selalu kita alami.

Allah tidak membiarkan pengorbanan seseorang tanpa balasan. Pernahkah Anda melihat orang yang berkorban (di jalan Allah) tetapi anak-anaknya kelaparan? Lihatlah betapa berlimpahnya berkah yang diberikan kepada keluarga Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.). Namun, berkat-berkat ini (dianugerahkan) hanya selama seseorang menyadari hakikat yang melandasinya. Jika seseorang menipu dirinya sendiri bahwa itu semua karena kecerdikannya sendiri dan tipu muslihatnya sendiri, maka ia sungguh bodoh. Nikmat-nikmat ini adalah hasil dari sedikit remah-remah yang dikorbankan oleh Hadhrat Masih Mau’ud (a.s.) di jalan Allah. Bahkan sebelum beliau dikaruniai kenabian, beliau telah memberikan kepada Allah Ta’ala semua yang beliau miliki. Semua yang kita tuai hari ini adalah karena pengorbanan itu. Dan bukan hanya itu saja, ada ratusan keluarga Ahmadi yang menikmati hasil dari pengorbanan serupa.”_ [Khutbah Jum’at, 10 September 1982]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Artikel lain