Tangerang-Di hadapan ribuan peserta Ijtima Ansarullah Indonesia 2025, artis dan presenter Eddi Brokoli membagikan kisah inspiratif tentang pengalamannya menjadi calon pendonor kornea mata sejak kecil. Eddi mengungkapkan bahwa dirinya sudah terdaftar sebagai calon pendonor sejak 1992, tanpa mengetahui hal tersebut pada awalnya.

“Saya tidak tahu apa-apa sebenarnya,” ujar Eddi di hadapan peserta yang memadati arena kegiatan di Gondrong Kenanga, Tangerang, pada Minggu (2/11).

Ia kemudian menjelaskan bahwa ternyata sang ayahlah yang telah mendaftarkan dirinya beserta anggota keluarga lain untuk menjadi calon pendonor kornea mata. Dari pengalaman itu, Eddi mengajak seluruh peserta Ijtima Ansarullah Indonesia 2025 untuk turut berpartisipasi dalam aksi nyata kepedulian sosial dengan menjadi calon pendonor, sejalan dengan semangat Tasyakur 100 Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) tahun ini.

Ajakan tersebut langsung direspons positif. Ribuan peserta kemudian mendeklarasikan kesiapan mereka menjadi calon pendonor kornea mata sebagai bentuk solidaritas dan pengabdian kepada sesama.

Ketua Umum Bank Mata Indonesia (BMI), Tjahjono D. Gondhowiardjo, yang turut hadir dalam kegiatan itu, menekankan pentingnya fungsi mata sebagai jalur utama penerimaan informasi menuju otak manusia. Ia juga mengingatkan bahwa gangguan penglihatan sejak usia dini dapat menghambat proses pendidikan anak-anak.

“Bagi teman-teman yang tidak pernah berkacamata dari awal, tapi begitu usianya 40-an saja sudah merasakan bagaimana sulitnya tanpa kacamata. Hanya sekadar kacamata untuk membaca sudah punya masalah. Nah, bayangkan kalau itu mengalami kebutaan,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, Sadr Ansarullah, Wawan Rustiawan ingin memberikan pesan kepada seluruh elemen bangsa bahwa Ijtima Ansarullah Indonesia 2025 tidak hanya memperkuat semangat kebersamaan dan persaudaraan, tetapi juga meneguhkan kembali komitmen sosial ribuan anggotanya untuk berkontribusi dalam gerakan donor kornea mata sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama.