بِسۡمِ اللّٰہِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِیۡمِِ

Jalsah Salanah Kalimantan Barat dihadiri Sadr Ansharullah dan Peserta Datang Dari Jarak Ratusan Kilometer

Ditulis oleh :

Landak: Jemaat Ahmadiyah Indonesia secara serentak menyelenggarakan pertemuan tahunan Jalsah Salanah Nasional di 19 titik pada Jumat-Minggu, 27-29 Oktober 2023 dengan titik utama, Manislor, Kuningan, Jawa Barat.

Begitu juga di Kalimantan Barat, Jalsah Salanah diselenggarakan di titik Kampung Anam, kecamatan Sompak.

Wawan Rustiawan, Sadr Anshorullah hadir ditengah-tengah Jalsah Salanah mewakili Amir nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

Peserta Jalsah yang hadir dari jarak ratusan kilometer, mereka berasal dari tempat-tempat paling ujung Kalimantan Barat, perbatasan dengan Serawak Malaysia, dan sebagainya.

Para peserta untuk menuju ke lokasi jalsah harus melewati jalan-jalan sulit pedalaman.

Andi Mulyani Idris, seorang mubaiyi’ baru Anshor berusia 75 tahun misalnya. Ia dari sebuah desa di sebuah hutan jauh dari jalan utama di kabupaten Sanggau. Untuk menempuh perjalanan harus melalui semak semak belukar, menyeberangi sungai-sungai.

Mubaligh harus menjemputnya dengan kendarai motor, berjalan penuh hati-hati melalui tanah kuning licin dan terjal. Ini baru perjalanan menuju jalan aspal dimana bis peserta menunggunya.

Ada juga dari kota Putussibau, Kapuas Hulu, sebuah kabupaten paling ujung barat. Mereka harus menempuh perjalanan selama 2 hari, jaraknya sekitar 800 km, karena harus banyak istirahat di perjalanan.

Ada juga para peserta yang berasal dari tempat jauh perbatasan dengan Serawak Malaysia. Ada juga yang harus melalui jalur sungai dengan gunakan speed boat seperti daerah Penyelimau Jaya. Ada juga yang harus melalui jembatan gantung diatas sungai.

Tentunya masih banyak lagi peserta yang mengalami perjalanan yang sama, menempuh jarak ratusan kilometer.

Diantaranya Sintang, Balaigana, Muara Ilae, Pontianak, Sibo Sambas, Bengkayang dan Andeng.

Jalsah Salanah adalah pertemuan tahunan dengan kegiatan keruhanian. Seperti ibadah sholat fardhu, tahajud, kajian Islam dan sains, juga ceramah-ceramah agama dan kearifan lokal dengan tema-tema menarik oleh sepuluh orang Mubaligh.

Diantaranya: perlunya Imam zaman, argumentasi ilmiah keberadaan Tuhan, upaya para Khalifah Ahmadiyah dalam menuntun dunia kepada kedamaian, tauladan mulia Nabi Muhammad Saw sebagai penjamin bagi kedamaian dunia.

Kemudian, uswah hasanah Rasulullah Saw untuk para pemimpin pemerintahan, pesan-pesan leluhur tentang kedatangan juru selamat’ akhir zaman.

Kegiatan yang mengusung tema ketaatan kepada pimpinan agama dan pimpinan negara itu, dihadiri sekitar 320 orang anggota Ahmadiyah, serta berbagai tokoh agama, masyarakat, dan pejabat pemerintah. Baik dari Pontianak maupun dari kabupaten Landak.

Rintangan Saat Acara

Tidak hanya para peserta Jalsah mengalami rintangan saat di perjalanan menuju lokasi acara. Namun disaat acara sedang mulai, beberapa kendala dihadapi para panitia Jalsah.

Diantaranya, pemadaman listrik sejak awal acara, sehingga peserta tidak bisa ikuti live streaming pembukaan hingga penutupan. Selain memang sulitnya sinyal internet di lokasi acara.

Selain itu, saat hujan lebat berpetir, lokasi jalsah gah kaum bapak dan kaum ibu secara menyeluruh digenangi air hujan (banjir), sehingga mengganggu jalannya kegiatan Jalsah.

Hampir semua peserta, para mubaligh, pengurus, dan pak Sadr Anshor membantu panitia berwikari amal menguras air berlumpur dan membuat parit jalannya air. Ada juga yang sibuk angkat alat alat elektronik dan kipas angin dipindahkan ke tempat aman. Ada yang bersihkan terpal tempat sholat dan sebagainya.

Alhamdulillah dengan dikebut kerja bersama wikari amal, lokasi kembali bisa digunakan. Para peserta pun mulai menggunakan untuk istirahat malam.

Alhamdulillah, Jalsah kali ini sangat terasa dan membekas di hati para peserta. Penuh perjuangan dan rintangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Artikel lain