Bogor-Laporan keuangan merupakan salah satu alat krusial dalam mengelola dan mengevaluasi kinerja suatu organisasi, baik itu perusahaan, lembaga nirlaba, maupun instansi pemerintah. Dalam konteks kali ini adalah Laporan Keuangan Majlis Cabang (MC). Laporan tesebut tidak hanya berfungsi sebagai catatan transaksi keuangan, tetapi juga sebagai cerminan kesehatan finansial dan efektivitas operasional di satu MC. Tanpa laporan keuangan yang akurat dan teratur, organisasi akan kesulitan untuk memantau kondisi keuangannya, mengambil keputusan strategis, dan memastikan keberlangsungan kegiatan operasional.
Salah satu aspek terpenting dalam laporan keuangan adalah arus kas (cash flow), yang mencatat semua penerimaan dan pengeluaran dalam periode tertentu. Arus kas memberikan gambaran tentang kemampuan organisasi untuk memenuhi kewajiban finansialnya, seperti membiayai berbagai kegiatan dan keperluan rutin contohnya rapat dan kebutuhan alat tulis kantor (ATK). Jika arus kas positif, artinya penerimaan lebih besar daripada pengeluaran, hal ini menunjukkan organisasi berada dalam kondisi finansial yang sehat. Sebaliknya, arus kas negatif bisa menjadi tanda peringatan bahwa organisasi perlu meninjau ulang pengelolaan keuangannya.
Laporan keuangan juga berperan sebagai alat perencanaan dan pengambilan keputusan. Dengan menganalisis laporan keuangan, manajemen dapat mengidentifikasi tren keuangan, mengalokasikan sumber daya secara efisien, dan merencanakan strategi ke depan. Misalnya, jika laporan keuangan menunjukkan peningkatan pendapatan dari waktu ke waktu, ini bisa menjadi indikator bahwa organisasi tersebut berkembang atau program-programnya efektif.
Pendapatan satu MC terdiri dari:
1. Dana Lokal Ansar 100%.
2. Iuran Ansar 30% (yang 70% terdiri atas: 25% dana CR , 45% PPMAI).
Sehingga untuk menaikkan pendapatan, MC perlu meningkatkan jumlah partisipan anggota dan nilai nominal dari 2 pos pengorbanan tersebut.
Di sisi lain, jika terdapat pengeluaran yang tidak terkendali, pengurus dapat segera mengambil tindakan korektif untuk menekan pengeluaran biaya atau melakukan efisiensi.
Sementara, banyak pengurus maal di majlis-majlis yang masih beranggapan jika membuat laporan keuangan itu sangat sulit. Namun, Pengurus Pusat Majlis Ansarullah Indonesia (PPMAI) sebenarnya telah menyediakan format laporan keuangan bagi MC yang simpel di aplikasi https://ansharullah.online.

Pengisian kolom di dalam aplikasi tersebut sudah dibuat sederhana, mudah, dan ringkas. Para Pengurus Maal hanya perlu mengisi:
1. Saldo awal.
2. Penerimaan.
3. Pengeluaran.
4. Realisasi pengeluaran (sudah ada pos-pos yang ditentukan).
5. Saldo akhir.
6. Mengunggah foto/capture dari format laporan yang ada tanda tangan Zaim.
Bahkan, apabila dalam mengisi laporan di aplikasi online pun masih ada kendala, PPMAI memperbolehkan para pengurus maal di MC untuk mengirim laporan keuangan melalui WhatsApp (WA) dengan melampirkan foto dari format laporan yang telah ditandatangani Zaim, lalu dikirim ke nomor narahubung.
Jadi, secara keseluruhan, laporan keuangan bukan hanya sekadar dokumen administratif, tetapi juga indikator vital yang menunjukkan sejauh mana MC berkegiatan dengan baik. Tanpa laporan keuangan yang akurat dan teratur, organisasi akan kesulitan untuk memantau kinerja finansialnya, mengambil keputusan yang tepat, dan memastikan keberlangsungan operasional. Oleh karena itu, membuat laporan keuangan secara rutin dan berkala adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan.
Kontributor: Arief Budiman
Editor: Firmansyah





